Pages

Sabtu, 13 Agustus 2016

Memahami Cara Penggunaan Tata/Peralatan Tata Cahaya

Memahami Cara Penggunaan Peralatan Tata Cahaya
Memahami Cara Penggunaan Peralatan Tata Cahaya" untuk itu sebagai bahan pembelajaran saya mencoba menampilkan modul/bahan ajar agar supaya dapat dipelajari dan yang terpenting adalah sebagai bahan untuk menjawab Soal Harian yang akan saya berikan nantinya.
Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari  gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi publik ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublim, yang lepas dari dunia keseharian atau spesifik iluminasi.
Pengertian Tata Cahaya

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Kerja kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan perekaman gambar.
Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya matahari ( natural light/daylight) dan Cahaya yang diciptakan atau bersumber dari lampu, api (artifisial light/tungsten)
Sumber cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya yang bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan sebuah sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori dasar tata cahaya. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada, apapun kondisinya tetapi hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku, walaupun pada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai keinginan dan hasil yang akan dicapai. 

Menggabungkan Foto Grafis Digital Kedalam Sajian Multimedia

Hari ini saya belajar Menggabungkan Foto Grafis Digital Kedalam Sajian Multimedia.
Kami disuruh mengerjakan tugas editing di photosop , kami disuruh ambil gambar daun lalu seakan-akan kami edit nanti daun tersebut mempunyai embun. Seperti contoh gambar di bawah ini:
Daun yang memiliki Embun:

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Teknik Pengambilan Gambar

Kamera video adalah perangkat kamera yang digunakan untuk mengabil gambar bergerak dan menyimpannya pada media tertentu, dimana kemudian akan dilakukan proses pengolahan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:
  • Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
  • Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.
  • Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
  • Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.
Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.


Jenis Kamera Video
1) Berdasarkan Format
  • Analog
  • Digital
2) Berdasarkan Media Rekam



  • Betamax
  • VHS
  • 8mm
  • VHS-C
  • DV(Digital Video)
  • Mini DV
  • Betacam
  • Memori stick
  • Mini Disc

    Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video



    Kenali dan Pahami Kamera Video

    Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar nantinya.

    Rekaman Video yang Layak Dilihat dan DisimpanRekaman video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika memenuhi 4 syarat : cukup pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi.Rekaman Video yang Layak Dinikmati

    Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah – kaidah sebagai berikut:
    • Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean, Background, Foreground.
    • Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
    • Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.
    • Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
    • Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle
    • Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
    • Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot
    • Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity
    Rekaman Video yang Selesai dan Layak Tonton 



    Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap berikut ini:

    1. Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif ( riset, penulisan outline, skenario, storyboard, dsb.).
    2. Produksi : Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).
    3. Pasca Produksi : Proses penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio visual lainnya.
    4. Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)
    5. Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan, broadcastingwebcasting, dsb.).
    Ada enam control dasar pada kamera,yaitu:

    1. Exposure (Aperture, Shutter Speed, ND Filter, Gain)
    2. Filter Colour
    3. White Balance
    4. Zoom
    5. Focus
    6. Audio Levels

    1. Exposure :
    Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:

    *Aperture (diafragma)
    Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.

    *Shutter Speed
    Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.

    *ND Filter
    Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

    *Gain
    Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).

    2. Filter Colour :
    Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.

    Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.

    Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin.

    3. White Balance :
    Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.
    Cara menyetel white balance:
    Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
    Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
    Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
    Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
    Kamera siap untuk merekam.
    Catatan: kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.
    Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.

    4. Zoom :
    Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).

    Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
    Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.

    Zooming bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :
    - Manual : dengan memutar ring zoom pada lensa
    - Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera

    5. FOKUS :
    Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.

    depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama tampak dalam fokus.

    Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.

    Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

    6. Audio Levels
    Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada penonton.
    Atur audio level jangan sampai under ataupun over (peak).




    Shot dasar:
    1. ECU(EXTREME CLOSE UP)

        Menampilkan gambar yang sangat detail
    2. VCU(VERY CLOSE UP)
        Permukaan wajah,jika yang di shot wajah manusia kepala bagian atas dan dagu sedikit terpotong
    3. BCU(BIG CLOSE UP)
        dari wajah hingga ke leher
    4. CU(CLOSE UP)
        Menampilkan seluruh permukaan wajah himgga sedikit ke bahu dan sedikit pada bagian dada
    5. MCU(MEDIUM CLOSE UP)
        Menampilkan seluruh permukaan wajah hingga pada bagian dada dengan patokan tangan pada bagian siku sedikit ke atas
    6. MS(MEDIUM SHOT)
        Hampir sama dengan MCU tapi pada MS siku sudah kelihatan hingga sedikit kebawah
    7. THREE  QUARTER SHOT
        menampilkan badan hingga bagian lutut ke atas
    8. FULL LENGHT SHOT
       Menampilkan seluruh badan dan besrnya memenuhi layar / screen(fit to screen)
    9. LONG SHOT
       Menampilkan seluruh badan . Besar objek sekitar 1/3 sampai 3/4 dari lebar layar
    Two Shot



    Shot yang menampilkan dua orang/objek terlepas dari jauh atau dekatnya pengambilan gambar.

    OSS (Over Shoulder Shot)

    Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku atau dibelakang objek yang membelakangi, dan tampak di dalam frame. Sementara obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.POV (Point Of View)Kemera sebagai sudut pandang pelaku atau subjek gambar (sudut pandang orang pertama).

    SUDUT PENGAMBILAN KAMERA
    1. High Angle



    Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.

    2. Normal Angle (Eye level)

    Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata (titik pusat perhatian) obyek yang diambil.3. Low AnglePosisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.

    GERAKAN KAMERA
    Panning



    Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

    Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.

    Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.

    TiltingTilting adalah gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya.Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.
    TrackingTrack adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek.Track in : gerak kamera mendekati obyekTrack out : gerak kamera menjauhi obyekFollowKamera mengikuti obyek bergerak searah



    GARIS IMAGINER
    Garis imaginer digunakan untuk memberi batas posisi kamera dalam mengambil gambar agar tidak jumping dan menjaga kontinuitas gambar. Gampangnya kita bayangkan garis lurus yang memisahkan kiri dan kanan. Apabila kita meletakan kamera posisi di sebelah kanan, maka untuk pengambilan berikutnya (apalagi jika kamera tidak hanya satu) juga harus mengambil dari posisi sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya.
    ALAT PENDUKUNG KAMERA
    1. Tripod, penyangga kamera yang terdiri dari tiga kaki.
    2. Monopod, penyangga kamera yang hanya mempunyai satu kaki.
    3. Dolly, penopang kamera diatas roda yang bisa digerakkan keberbagai arah, biasanya berjalan diatas rel dan mempunyai 4 roda.
    4. Cam Crane, alat penopang kamera berbentuk pipa panjang yang disalah satu ujungnya diletakkan kamera dan ujung lainnya diberi pemberat.
    5. Jimmy Jib, semacam Cam Crane yang diberi remote head yang dikontrol oleh operator kamera.
    6. Filter, plastic atau kaca yang diletakkan diatas lensa kamera untuk memberikan suasana tertentu.
    Tips Merekam Video Dengan Sempurna 



    Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.

    1. Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
    2. Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
    3. Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
    4. Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
    5. Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
    6. Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)
    7. Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
    8. Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatushot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisi steady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.

    Bahasa Inggris

    Sejarah Asal Mula Bahasa Inggris Yang Menjadi Bahasa Internasional


    • Awal Mula Bahasa Inggris

    Bahasa Inggris memiliki awal mula kenap bisa digunakan di seluruh dunia loh. Walnya bahasa Inggris lahir di pulau Britania tepat 1500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris itu sebuah bahasa Jermanik Barat loh yang berasal dari sialek-dialek Anglo-frisia. Lalu bahasa tersebut dibawa ke pulau Britania di Eropa oleh para imigran Jermanik dari beberapa wilayah barat laut yang sekarang kalian ketahui sebagai Negara Belanda dan Jerman.
    “Wah berarti Jerman dan Belanda masih satu kerabat dong dengan bahasa Inggris?” Ya benar sekali, oleh Karena itu banyak sekali persamaan kata dari bahasa Jerman dan Belanda dengan bahasa Inggris.
    • Kerajaan Anglo-Saxon

    Pernah dengar tentang kerajaan Anglo-Saxon? Wah kalau belum pernah dengar admin kasih tahu deh. Buat yang sudah pernah dengar yuk disimak lagi sejarahnya. Pada awalnya bahasa Inggris kuno itu aslinya adalah sekumpulan dialek-dialek yang mencerminkan asal usul kerajaan Anglo-Saxon di Inggris.
    Lalu ada dialek Saxon Barat yang begitu mendominasi yang dipengaruhi oleh dua gelombang invasi apda masa itu yakni:
    1. Invasi pertama yang berasal dari para penutur bahasa dari cabang Skandinavia yang merupakan keluarga bahasa Jerman. Pada abad ke 8 dan ke 9 mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian di Britania.
    2. Invasi kedua yang berasal dari suku yang bertuturkan dialek bahasa Perancis pada abada ke-11.
    Kedua invasi inilah yang menjadikan bahasa Inggris memiliki banyak kata serapan dari bahasa Jerman dan Perancis. Meskipun tidak pernah menjadi bahasa campuran loh secara harfiahnya. Sehingga kelompok invasi anggota suku bangsa Skandinavia dan suku Norman menciptakan simplikasi tata bahasa baru yang kita kenal sekarang sebagai bahasa Inggris.
    • Bahasa Inggris Purba ( Proto)

    Bahasa Inggris Purba atau sering juga disebut bahasa Inggris Proto berasal dari suku bangsa Jermanik yakni Saxon, Anglia, Frisia, Jute, dan juga Frank yang pada masa itu berdagang dan berperang di wilayang Eropa dengan rakyat Kekaisaran Romawi yang menuturkan bahasa Latin saat invasi ke Eropa bagian timur.
    Oleh karena itu banyak sekali bahasa latin yang terserap juga di bahasa Inggris, dan diantaranya sebagai berikut:
    Camp (kamp), Dragon (naga), Cheese (Keju), Fork (garpu), giant (raksasa), inch (inci), pillow (bantal), pound (pon), soap (sabun), dll.
    • Menurut Pakar Modern

    Menurut pakar modern, mereka berpendapat bahwa yang paling mendekati dengan bahasa Inggris adalah Anglo-Saxon yang juga mirip dengan bahasa Frisia.

    Jumat, 12 Agustus 2016

    Bahasa Indonesia

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons